JAM AKU :)

Minggu, 05 Juni 2016

PENGENALAN KONSERVASI ARSITEKTUR

PENGERTIAN KONSERVASI
Konservasi adalah bagian dari tingkat perubahan kecil bangunan. Yang lebih dalam adalah Upaya untuk memelihara suatu tempat sedemikian rupa sehingga makna dari tempat tersebut dapat dipertahankan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian.

Menurut Sidharta dan Budihardjo (1989), konservasi merupakan suatu upaya untuk melestarikan bangunan atau lingkungan, mengatur penggunaan serta arah perkembangannya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan masa mendatang sedemikian rupa sehingga makna kulturalnya akan dapat tetap terpelihara.

JENIS PENERAPAN KONSERVASI
  1. Pemeliharaan adalah perawatan yang terus menerus dari bangunan , makna dan penataan suatu tempat dan harus dibedakan dari perbaikan. Perbaikan mencakup restorasi dan rekonstruksi dan harus dilaksanakan sesuai dengannya.
  2. Preservasi adalah mempertahankan (melestarikan) yang telah dibangun disuatu tempat dalam keadaan aslinya tanpa ada perubahan dan mencegah penghancuran.
  3. Restorasi adalah mengembalikan yang telah dibangun di suatu tempat ke kondisi semula yang diketahui, dengan menghilangkan tambahan atau membangun kembali komponen-komponen semula tanpa menggunakan bahan baru.
  4. Rekonstruksi adalah membangun kembali suatu tempat sesuai mungkin dengan kondisi semula yang diketahui dan diperbedakan dengan menggunakan bahan baru atau lama.
  5. Adaptasi adalah merubah suatu tempat sesuai dengan penggunaan yang dapat digabungkan.
  6. Demolisi adalah penghancuran bangunan atau suatu tempat , tidak masuk dalam kategori pelestarian.

TUJUAN KONSERVASI

  1. Mengembalikan wajah dari objek pelestarian
  2. Memanfaatkan objek pelestarian untuk menunjang kehidupan masa kini
  3. Mengarahkan perkembangan masa kini yang di selaraskan dengan perencanaan masa lalu, tercermin dalam objek pelestarian
  4. Menampilkan sejarah pertumbuhan kota, dalam wujud fisik 3 dimensi.

MANFAAT KONSERVASI

  1. Memperkaya pengalaman visual
  2. Memberi suasana permanen yang menyegarkan
  3. Memberi kemanan psikologis
  4. Mewariskan karya arsitektur dari masa lalu


SKALA/LINGKUP KONSERVASI

  1. Lingkungan Alami (Natural Area)
  2. Kota dan Desa (Town and Village)
  3. Garis Cakrawala dan Koridor pandang (Skylines and View Corridor)
  4. Kawasan (Districts)
  5. Wajah Jalan (Street-scapes)
  6. Bangunan (Buildings)
  7. Benda dan Penggalan (Object and Fragments)



KRITERIA KONSERVASI

  1. Estetika
  2. Kejamakan
  3. Kelangkaan
  4. Keistimewaan
  5. Peranan Sejarah
  6. Memperkuat Kawasan

CONTOH STUDI KASUS KONSERVASI
KOTA MALAKA, MALAYSIA
Malaka adalah salah satu negara bagian di Malaysia. Sebagai negara persemakmuran, Malaysia terbagi menjadi Malaysia bagian barat yang berupa semenanjung dan bagian timur yang bergabung dengan Indonesia di Pulau Kalimantan (Borneo). Malaysia terbagi atas 13 negara bagian dan 3 wilayah persekutuan. Malaka, adalah salah satu dari tiga belas negara bagian tersebut.

Malaka merupakan salah satu kawasan konservasi terbaik yang ada di Malaysia. Banyak bangunan yang menjadi perhatian sebagai bangunan konservasi dan tetap dijaga keasliannya. Begitulah salah satu daya Malaka untuk mendatangkan pengunjung wisatawan asing maupun domestik. Banyak sekali museum yang menarik untu dikunjungi karena sisa-sisa peninggalan dari Portugis dan Belanda yang masih terawat digabung dengan sejarah dan keragaman etnis budaya yang bersatu di kota inilah yang akhirnya menjadikan Malaka ditetapkan sebagai World Heritage City (Kota Warisan Dunia) oleh UNESCO pada tanggal 7 Juli 2008.
Kota Malaka
Januari 1641 Malaka jatuh ketangan Belanda. Bangunan Stadthuys dahulu digunakan sebagai rumah gubernur Belanda, dibangun antara tahun 1641 dan 1660, dan baru-baru ini diperbaiki dan disesuaikan kepada bentuk dan keagungan pada zamannya. Gedung ini adalah salah satu bangunan tua zaman kolonial Belanda di Asia Tenggara. Bangunan Stadthuys mempunyai dinding bata yang kuat dan dibangun dengan dasar bentuk benteng pertahanan Portugis. Di salah satu ruangan masih terdapat plafon kayu yang masih utuh sesuai aslinya.
Sejak tahun 1982, Stadthuys digunakan sebagai Musium Sejarah dan Musium Etnografi yang menyimpan pakaian pengantin tradisional Portugis, Cina India, Inggris dan Malaysia. Musium ini dipertahankan sebagai bukti sejarah Malaka 600 tahun yang lalu. Bangunan Stadthuys masih terlihat kokoh dan terawat untuk bangunan yang telah tua. Hal ini tidak terlepas dari faktor pemeliharaan yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia dalam mempertahankan kondisi bangunan yang mempunyai nilai sejarah.

Bangunan Stadthyus Lama
Tingkat intervensi pada bangunan Stadthuys berupa preservasi, yaitu upaya mengembalikan kondisi bangunan sesuai asalnya, intervensi dilakukan hanya pada permukaan kulit bangunan saja untuk kenyamanan dan keamanan. dan konservasi, yaitu upaya memelihara suatu tempat agar maknanya tetap terjaga. Istilah ‘tempat’ dapat berarti lingkungan dan bangunan bersejarah maupun lingkungan alam, sedangkan ‘makna’ berarti nilai arsitektural, sejarah maupun budaya. Melakukan konservasi juga dapat berarti pendaur-ulangan melalui apa yang disebut sebagai adaptive re-use.
Bangunan Stadthyus yang Sudah Direstorasi


Sumber :
okavanis.blogspot.com/p/arsitektur.html
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/49557/4/Chapter%20II.pdf
dinantikasalsabila.blogspot.com/2015/04/kawasan-konservasi-melaka-malaysia.html
file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/196212311988032-RR.._TJAHYANI_BUSONO/PRESERVASI,_KONSERVASI_DAN_RENOVASI.pdf




Tidak ada komentar:

Posting Komentar