JAM AKU :)

Rabu, 08 Juni 2016

KONSERVASI ARSITEKTUR MASJID KAUMAN SEMARANG

Majid Kauman Sekarang
Majid Kauman atau Masjid Besar Kauman terletak di  Jl. Alun-alun Barat Nomor 71 Semarang. Dahulu masjid ini terletak tepat didepan alun – alun Kota Semarang. Namun sejak 1938 Alun – alun Kota Semarang kini sudah beralih fungsi menjadi area komersil seperti adanya asar Johar , Pasar Yaik, gedung BPD dan Hotel Metro yang kemudian menjadi area Kawasan Perdagangan Johar. Masjid Besar Kauman Semarang kini terjepit di antara bangunan bangunan tinggi yang mengepungnya. Sekarang Masjid Kauman atau Masjid Besar Semarang letaknya tidak lagi berada dalam wilayah Kampung (Kelurahan) Kauman, tetapi masuk dalam wilayah Kelurahan Bangunharjo Semarang Tengah.





Menurut inskripsi berbahasa dan berhuruf jawa yang terpatri di batu marmer tembok bagian dalam gerbang masuk ke Masjid Besar Kauman Semarang, masjid ini dibangun pada tahun 1170 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 1749M.

Upaya konservasi Masjid Agung Kauman Semarang sangat penting, karena: pertama, masjid adalah monumen sejarah yang harus dijaga kelangsungannya, dan kedua, untuk melengkapi program revitalisasi dan konservasi Kota Semarang Lama sebagai kolonial tetap.

TAHAP ANALISA KERUSAKAN DAN PELAPUKAN
Atap : Kerangka Kayu
Struktur kerangka kayu pada umumnya masih dalam kondisi baik, dalam arti tidak terjadi kerusakan yang membahayakan konstruksi atap secara menyeluruh. Hal ini wajar karena ukuran kayu cukup besar dan memadai, sementara atap yang disangga ringan (seng).
Kerusakan terjadi di beberapa sudut kayu yaitu terjadi keretakan dikarenakan suhu dan kelembapan didalam ruangan yang berubah – ubah serta adanya rembesan air dari atap seng. Dari rembesan air dari atap seng atau kebocoran, semakin membuat kayu menjadi mudah ditumbuhi oleh jamur yang dapat merusak kekuatan kayu dan merubah warna kayu.

Dinding
Dibeberapa tempat plester dinding mengalami pelapukan yang menyebabkan lapisan dinding mudah mengelupas. Hal ini disebabkan oleh kondisi suhu dan air tanah yang meresap ke dalam dinding melalui proses kapilarisasi.
Selain itu dinding bagian luar ditumbuhi oleh tanaman rambat liar dan jamur, serta warna dinding yang menguning. Hal ini disebabkan oleh rembesan air hujan dari talang air atau tampias hujan.

Kolom
Bagian kolom masjid atau pilar masjid mengalami pelapukan dan pengelupasan yang sama terjadi pada dinding masjid yang disebabkan oleh air tanah yang menyerap ke dalam pilar.

Pintu dan Daun Jendela
Beberapa pintu dan daun jendela masih dalam kondisi baik, dan beberapa daun jendela sudah mengalami pelapukan dan bahkan hancur akibat dari kembang susut kayu serta pengaruh air hujan dan iklim yang menyebabkan spora jamur tumbuh dengan mudah.

Lantai
Lantai ruang sholat utama menggunakan ubin terakota berukur 50x50cm. Kondisi lantai keseluruhan masih baik.

Konsep Penanganan Konservasi
Penanganan konservasi pada Masjid Kauman adalah dengan cara insitu atau rehabilitasi untuk memperbaiki dan mengganti beberapa elemen bangunan yang sudah mengalami kerusakan dan pelapukan.
Proses penangan konservasi dilaksanakan pada bagian :

Bahan Kayu
Berikut adalah langkah perawatan pada elemen masjid yang berbahan kayu :
Pembersihan, bagian kayu dibersihkan dari debu dan kotoran yang melekat pada kerangka kayu.
Perbaikan, pada bagian kayu yang retak diinjeksi dengan menggunakan Epoxy Resin kemudian diklem dengan plat besi yang sudah dilapisi anti karat sepanjang retakan. Pada bagian kayu yang sudah tidak bisa diinjeksi, kemudian diganti dengan kayu jenis baru.
Pengawetan, yaitu kayu dilapisi dengan menggunakan bahan pestisida untuk mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri pada kayu.
Pelapisan (coating), yaitu untuk mencegah air mudah meresap ke dalam kayu sehingga tidak merusak atau membuat kayu mudah lapuk.

Bahan Logam
Bahan logam seperti seng, daun jendela, dan daun pintu dibersihkan dari karat dan dilapisi dengan cat anti karat berkualitas baik.

Plester Dinding, Kolom, dan Gerbang
Pada bagian plester yang mengalami pelapukan dan pengelupasan dibersihkan kemudian diganti dengan plester yang baru. Selanjutnya untuk mengatasi kapilarisasi air pada dinding, maka dilapisi dengan lapisan kedap air pada bagian bawah dinding.

Sistem Pembuangan Air pada Talang Air Hujan
Pada talang air hujan terdapat beberapa bagian talang yang tersumbat atau bocor sehingga merembes ke dinding luar masjid yang menyebabkan tumbuhnya jamur dan membuat lapisan dinding menguning dan mengelupas. Hal ini dapat diatasi dengan membersihkan talang air dari sampah – sampah yang menyumbat serta mengganti talang air yang bocor.

Interior Lama Masjid Kauman

Interior Masjid Kauman Sekarang

Sumber :
wikipedia.com
KONSERVASI MASJID AGUNG KAUMAN SEMARANG SEBAGAI BENDA CAGAR BUDAYA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar