JAM AKU :)

Jumat, 24 Januari 2014

ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN

Setelah memahami setiap sub bab dari materi arsitek lingkungan, kemudian dapat diringkas dan dihubungkan satu sama lain menjadi sebuah rangkuman yang ringkas.

Arsitektur berwawasan lingkungan atau yang lebih sering disebut eko-arsitektur adalah pembangunan yang memanfaatkan lingkungan alam dan menciptakan lingkungan yang seimbang dan tidak mengganggu ekosistem yang ada.

Dasar-dasar dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah dengan memahami kondisi iklim yang ada, mengerti material dan bahan yang digunakan yang dapat menghemat energi, orientasi bangunan yang dapat memanfaatkan bukaan yang dapat meminimalisir penggunaan energi seperti listrik.

Pembangunan yang beorientasi kepada memanfaatkan energi alam atau energi yang dapat diperbaharui inilah muncul istilah green construction. Munculnya istilah ini menyadarkan arsitek untuk berkonsep, mendesain, dan membangun bangunan yang bersifat go green, dimana penggunaan energi pada bangunan semaksimal mungkin menggunakan energi dari alam seperti matahari, angin, air, dll.

Sekarang ini para arsitek mulai mendesain dan membangun “Bangunan Hemat Energi”. Beberapa contoh bangunan hemat energi ini seperti:
1.      
GEDUNG THE WESTARKADE KFW
Gedung yang dioperasikan sebagai kantor bank. Didesain ramping yang sesuai dengan keadaan lingkungan dan iklim yang ada, menggunakan ventilasi alami dengan sistem dinding dua lapis. Kantor bank ini mengonsumsi energi sekitar 7 kilowatt jam per kaki persegi atau 77,78 kilowatt jam per meter per segi, per tahun
2.   
   









JAPAN DOME HOUSE

Rumah berbentuk kubah ini dibangun dengan bahan dasar styrofoam. Jepang yang merupakan negara yang sering kali mengalami gempa, memanfaatkan bahan styrofoam sebagai bahan dasar rumah ini yang tahan gempa. Selain itu dapat mengurangi panas sehingga tidak perlu menggunakan AC, serta sirkulasi udara yang baik.