BANGUNAN HEMAT ENERGI
Bangunan
hemat energi bukan hanya dalam wacana saja, namun sekarang ini ramai
diperbincangkan karena penggunaan sumber daya alam yang semakin boros, efek
rumah kaca atau global warming, dan semakin sedikitnya lahan untuk membangun.
Bangunan hemat energi lebih
memanfaatkan alam dan keadaan lingkungan yang ada, seperti angin, iklim, cuaca,
dan lain-lain.
CONTOH BANGUNAN HEMAT ENERGI
1.
GEDUNG
THE WESTARKADE KFW
Gedung
kantor bank KfW (Kreditanstalt für Wiederaufbau) atau Credit Buro for
Reconstruction di Frankfurt Jerman, tahun lalu terpilih sebagai gedung tinggi
terbaik di dunia oleh Council on Tall
Buildings and Urban Habitats. Dipandang
sebagai salah satu bangunan perkantoran
paling hemat energi di dunia, KfW Westarkade di Frakfurt Jerman, dirancang
untuk menggunakan hampir separuh energi dari rata-rata energi yang dikonsumsi
gedung perkantoran Eropa pada umumnya dan sepertiga energi pada gedung
perkantoran di Amerika Serikat.
Kantor
bank tersebut mengkonsumsi energi sekitar
7 kilowatt jam per kaki persegi
atau 77,78 kilowatt jam per meter
per segi, per tahun. Di antara sejumlah sistem penghematan energi yang diterapkan, Gedung
KfW Westarkade mengeksploitasi kekuatan
angin yang besar untuk ventilasi alami yang dikendalikan
melalui fasadnya berupa dinding dua lapis. Hal tersebut memungkinkan gedung 14
lantai di Frankfurt tersebut menggunakan ventilasi alami selama 8 bulan dalam
satu tahun. Di bagian eksteriornya,
gedung KfW Westarkade Frankfurt menampilkan bentuk ramping yang terintegrasi dengan baik ke dalam
lingkungan sekitarnya, sekaligus terlihat beda melalui penggunaan
warna-warna ceria, merah, biru, dan
hijau.
2.
JAPAN DOME HOUSE
Japan
Dome House Co. Ltd adalah perusahaan Jepang yang membuat rumah dengan bahan
dasar Styrofoam ini Dengan penggunaan bahan ini maka banyak keuntungan yang
didapat selain lebih cepat, ringan dan murah (setidaknya untuk ukuran orang
Jepang).
Keuntungan
lainnya adalah dapat mengurangi panas yang masuk sehingga dapat meminimalkan
penggunaan AC, sirkulasi udara yang lebih baik, anti gempa dan tidak akan
berkarat maupun lapuk dimakan usia dibandingkan dengan menggunakan besi dan
kayu.
Rumah
yang dibuat berbentuk sebuah kubah (dome) yang dapat dimodifikasi serta
diaplikasikan ke segala macam kebutuhan, mulai dari rumah tinggal, bar, karaoke
bahkan sampai spa. Untuk membangun satu buah rumah tinggal standar dengan
ukuran 7,7 m (lebar) x 3,85 m (tinggi) atau luas sekitar 44 m2, hanya
dibutuhkan waktu sekitar 7 hari dengan memakai 3-4 orang tetapi harga untuk
satu buah rumah ini US$ 30.000 (sekitar Rp. 300 juta).
Saat
ini bahkan sudah didirikan sebuah perkampungan rumah kubah ini di Kyushu (Aso
Farm Land Resort) yang mempunyai 480 rumah kubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar